1. Pengertian
Kehamilan (gravidas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.
2. Tumbuh kembang janin
Suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan Arab (Lunar monash) atau 40 pekan (minggu) yang dihitung dari hari pertama mendapat haid terakhir.
Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai minggu ke-6 disebut mudigah (embrio), dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan
3. Peredaran darah janin
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dengan mensuplai embrio dengan oksigen dan nutrient dari ibu. Pada akhir minggu ketiga, tubular jantung mulai berdenyut dan sistem kardiovaskuler primitif berada dalam embrio, tangkai penghubung, chorionm dan yolk sae. Selama minggu keempat dan kelima, jantung berkembang dalam organ dengan empat ruang. Pada akhir tahap embrio, jantung berkembang telah lengkap.
Dikarenakan paru-paru fetal tidak berfungsi untuk pertukaran gas respirasi, jalan sirkulasi khusus melalui bypass paru-paru.
Darah yang kaya oksigen dari placenta mengalir banyak melalui vena umbilical de dalam obdomen fetal.
Saat vena umbilikal mencapai hati, vena ini bercabang menjadi dua. Satu sirkulasi darah teroksigenasi melalui hati. Kebanyakan darah melalui ductus venosus di dalam vena cava inferior. Dari sini bercampur dengan darah teroksigenasi dari kaki fetal dan abdomen yang berjalan ke atrium kanan. Kebanyakan dari darah ini mengalir lurus melalui atrium kanan dan melalui foramen ovale, yang terbuka ke dalam atrium kiri. Terdapat percampuran dengan jumlah darah yang sedikit yang telah dioksigenasi dari paru-paru fetal melalui vena pulmonal. Darah mengalir ke dalam ventrikel kiri dan didorong keluar kedalam aorta. Disini, arteri akan mensuplai jantung, kepala, leher dan lengan dengan menerima bagian utama dari darah yang kaya akan oksigen. Pola ini, mensuplai kadar tertinggi dari oksigen dan nutrien kepada kepala, leher, dan lengan, mempertinggi perkembangan cephaloca-udal (head to toe) embyo-fetal. Darah yang deoxigenasikembali dari kepala dan lengan ke dalam atrium kanan melalui vena cava superior. Darah ini secara langsung ke bawah masuk kedalam ventrikel kanan., dimana darah ini digiring masuk ke arteri pulmoner. Sejumlah dikit darah akan bersirkulasi melalui jaringan paru resisten, tetapi utamanya melalui ductus arteriosa; kedalam aorta, bagian distal dari arteri yang mensuplai kepala dan lengan dengan darah yang teroksigenasi. Darah yang memiliki kandungan oksigen yang kurang mengalir melalui aorta abdominal, masuk ke dalam arteri iliaka interna dimana arteri umbilical langsung kearah punggung melalui umbilical cord ke placenta. Disini darah memberikan zat-zat sisa dan karbondioksida untuk ditukar dengan nutrient dan oksigen. Darah sisa pada arteri iliaca akan mengalir melalui abdomen dan kaki fetal, pada akhirnya kembali ke vena cava inferior jantung.
Terdapat tiga karakteristik khusus yang memungkinkan fetus memperoleh oksigen yang cukup dari darah maternal:
1. Hemoglobin fetal membawa 20 % sampai 30 % lebih banyak oksigen daripada hemoglobin maternal.
2. Konsentrasi hemoglobin fetal sekitar 50 % lebih besar dari kadar ibu.
3. Fetal heart rate adalah 120 sampai 160 kali setiap manit, membuat cardiac output fetal per unit berat badannya lebih tinggi daripada orang dewasa
4. Tanda-tanda kehamilan
(1) Tanda-tanda presumtif:
• Amenora (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele:
TTP = (hari pertama HT + 7) dan (Bulan HT + 3)
• Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis
• Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama
• Tidak tahan suatu bau-bauan
• Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa pingsan
• Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali
• Lelah (fatique)
• Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar
• Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin
• Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
• Pigmentsi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid placenta, dijumpai di muka (chlasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra = grisea)
• Epulis: hipertrofi dari papil gusi
• Pemekaran vena-vena (varices)dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
(2) Tanda-tanda kemungkinan hamil
• Perut membesar
• Uterus membesar : terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim
• Tanda Hegar
• Tanda Chadwick
• Tanda Piscaseck
• Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsangn = Braxton – Hicks
• Teraba ballottement
• Reaksi kehamilan positif
(3) Tanda pasti (tanda positif)
• Gerakan janin yang dapat dilihat atau diraba, juga bagian-bagian janin.
• Denyut jantung janin:
(1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
(2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
(3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
(4) Dilihat pada ultrasonografi
• Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
5. Fisiologi kehamilan
a) Sistem Kerja Hormon
Sistem endoktrin
Kelenjar dari sistem endoktrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada kelenjar ini.
Ovarium dan Plasenta
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesterone pada wanita tidak hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesterone. Segera setelah plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya: human chorionic gonadotropin (hGC), human placental lactogen (hPL). Jugadisebut chorionic somatommotropin (hCS), dan human chorionic thyrotropin (hCT)
Kelenjar Tiroid
Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (MBR) meningkat hampir 20 % dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinar, dan meingkatnya metabolic rate disebabkan karena oksigen yang digunakan lebih banyak.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormon tersebut matabolisme tulang dan otot terganggu.
Pankreas
Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut Pulau langerhans, yang terjadi di seluruh jaringan pankreas. Selama masa kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian, karena keterbatasan penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka mengeluarkannnya ke dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan
Kelenjar Pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropic, tetapi juga dengan jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-Stimulating hormoe (FSH) ditekan oleh chorionic gonadotripon (hCG) yang dihaslkan dalam plasenta. Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan peningkatan pigmentasi putting usus, wajah dan abdomen. Pembentukan prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior meningkat dan menyiapkan perannya menstimulasi kontraksi otot uterus dalam proses persalinan.
Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur oleh kortin
Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrine, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
Hormon-hormon yang signifikan pada kehamilan:
HCG (Human Chrionic Gonadotropin)
Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
Puncaknya pada minggu ke-9 – 13
Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta mengambil alih
HPL (Human Placental Lactogen)
Dihasilkan oleh sel-sel synsitio trofoblast
Kerjanya berlawanan dengan insulin
Mempunyai pengaruh peninghkatan asam lemak bebas dan menurunkan metabolisme glukosa.
Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta
Berperanan dalam perkembangan uterus dan mamae, meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na dan air, serta menurunkan hidrokloric asam lambung
Progesterone
Dihasilkan oleh korpus luteum plasenta dan ovarium
Berperan dalam mempertahankan kehamilan, memelihara endometrium dan merelaksasikan otot-otot uterus.
Menurunkan tom\nus dan motilita lambung dan saluran cerna.
Merelaksasikan otot-otot kaki dan pembuluh darah ekstremitas
Relaksin
Dihasilkan oleh korpus luteum, plasenta dan desidua.
Berfungsi untuk menurunkan kontraksi uterus, melunakkan serviks, dan pengubahan kolagen.
Prostaglandin
Substansi lipid yang disimpan dalam sedisua selam hamil dan juga terdapat dalam cairan semen. Berperan kompleks untuk memulai persalinan.
b) Perubahan Berat Badan
Penambahan berat badan optimal selama kehamilan tdkdiketahui secara pasti. Bagaimanapun kenaikan BB pada ibu hamil adalah bagian dan tujuan. Meskipun kenaikan BB adekuat bukan indikasi penting bahwa diitnya adekuat, mengurangi resiko lahir SGA atau preterm. Penambahan BB pada ibu hamil sangat berbeda. Faktor primer tergantung BB sebelum hamil, normal, dibawah normal atau berlebihan.
BMI dapat diartikan sebagai berikut: kurang dari 19,8 underweightnt 19,8 – 26,0 NN normal 26,0 – 29,0 overweight, dan lebih dari 29,0 obesitas
Selama trisemester I dan II pertumbuhan terutama lebih banyak pada jaringan ibu, pertumbuhan janin terutama terjadi pada Ir III pada waktu kehamilan cukup umur, kenaikan BB 11 kg, kenaikan BB terutama untuk jaringan kenaikan BB
Pola kenaikan BB. BB selama tresemester rata-rata kenaikan hanya 1 – 2,5 kg (2 – 5 lb). kemudian meningkat 0,3 – 0,5 kg (0,66 – 1,1 lb) perminggu, dibawah rata-rata pada wanita. Anjuran intake kalori overweight dan diatas rata-rata pada wanita underweight. Untuk trisemester I tidak ada kenaikan, selama trisemester II dan III tambahan 300.
Kenaikan BB selama kehamilan sangat penting, BB yang kurang selama kehamilan memudahkan resiko lahir kecil untuk masa kehamilan.
Tidak adekuat kenaikan BB selama lebih dari ½ masa kehamilan akan melahirkan bayi preter. Resiko ini terjadi jika total kenaikan tidak sesuai sgn yang diajukan.
c) Perubahan Uterus
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah pembesaran uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang hampir padat menjadi berdinding tebal, kantung moskular yang mengandung janin, plasenta, dan sekitar 1000 ml air ketubah. Beratnya meningkat 20 kali, dan kapasitasnya meningkat 500 kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan serabut-serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf.
Pertumbuhan jaringan uterus pada awal masa kehamilan disebabkan oleh estrogen yang merangsang serabut otor dan bukan karena terdapatnya pertumbuhan embrio dalam rongga uterus. Walaupun ketika ovum mengimplantasi di luar uterus, sebagai kehamilan ektropik, uterus mengalami pembesaran kira-kira seukuran kehamilan bulan ke-4 intrauterin.
Uterus dalam keadaan tidak hamil teraba seperti buah pear hijau yang halus. Kehamilan menyebabkan mudahnya teraba, sehingga pada minggu ke-8 pemeriksa dapat merasakannya dengan palpasi. Hal ini disebut tanda Hegar’s pada kehamilan.
Sebagaimana uterus membesar bersama pertumbuhan janin, uterus tertahan ditempatnya oleh ligament, terutama ligament uterosacralis, menghubungkan uterus ke os sacralis, dan ligament raouh, memanjang dari uterus melewati kanalis linguinalis ke labia majora
d) Perubahan Vagina
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskularisasi pada vagina menyebabkan tanda kehamilan yang khas disebut tanda Chadwick’s, corak yang berwarna keunguaan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespon terhadap stimulasi hormonal, sekresi sel-sel vagina meningkat secara berarti. Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam, dikenal istilah “putih” atau leucorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus Doderlein’s. basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida albicans, patogen yang tumbuh dalam media alkali.
Sebagaimana kehamilan mengalami kemajua, meningkatnya kongesti vascular organ vagina dan pelvic menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tinggi derajat rangsangan seksual, terutama antara bulan ke-4 dan ke-7 masa kehamilan.
e. Payudara
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih, kolostrum. Area berpigmen disekitar puting, areola, tumbuh lebih gelap, dan kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar. Bila payudara tidak disokong dengan tepat selama kehamilan, berat yang meningkat akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya menjadi “menurun” tidak harus terjadi bila selama masa kehamilan payudara telah disokong dengan baik menggunakan kutang. Sering dibersihkan akan menjaga penumpukan kolostrum. Menyikat dengan handuk kering yang kasar dapat membantu untuk menyiapkan puting dalam pemberian ASI.
f. Sistem Perkemihan
Dibawah keadaan yang normal, peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi ibu dan janin yang tumbuh tidak membuat ginjal dan ureter bekerja ekstra. Keduanya menjadi dilatasi karena peristaltik ureter menurun. Sebagai akibat, gerakan urine ke kandung kemih lebih lambat. Stasis urine ini meningkatkan kemungkinan pielonefritis.
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan pembesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut menyebabkan meningkatnya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun lebih rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin menuingkatkan berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak menyenangkan, hal ini tidak menyebabkan masalah medis yang berarti.
g. Sistem Pernapasan
- Paru-paru dan pernapasan
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafragma ke atas, bentuk dan ukuran rongga dada, berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil. Kapasitas paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernapasa dan kapasitas vital tidak berubah. Volume tidal, Volume ventilator permenit, dan ambilan oksigen meningkat. Karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena bernapas lebih cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak napas.
- Membran mukosa
Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperti alergi pada membran mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini menyebabkan gejala serak, hidung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan, pendarahan hidung, hilangnya indra perasa penciuman. Obat-obatan yang dapat menyusutkan baik lokal maupun sistemik mungkin diresepkan untuk mengurangi gejala, yang akan menghilang setelah melahirkan.
h. Kulit
Striae gravidarum. Sebagaimana janin tumbuh, uterus membesar, menonjol keluar. Hal ini menyebabkan tonjolan dan kemudia membusung. Serabut-serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus karena tegangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae gravidarum. Terlihat pada abdomen dan bokong terjadi pada 505 wanita hamil dan menghilang menjadi bayangan yang lebih terang setelah melahirkan. Wanita mungkin mengalami pruritus (rasa gatal) sebagai akibat tegangan tersebut. Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai losion yang agak hangat.
Pigmentasi. Pengumpulan pigmen sementara munkin terlihat pada bagian tubuh tertentu. Tergantung pada warna kulit yang dimiliki. Linea nigra atau garis gelap mengikuti midline abdomen. Cholasma, atau topeng kehamilan,terlihat seperti bintik – bintik hitam pada wajah. Areola sekitar puting membesar dan warnanya menjadi lebih gelap. Semua area yang mengalami peningkatan pigmentasi akan menghilang setelah melahirkan.
Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak. Baik kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat yang membasahi pakaiannya, dan berminyak, sulit untuk merapikan rambutnya. Mandi, dan keramas secara teratur dan menggunakan deodoran akan sangat membantu mengatasi efek samping yang tidak menyenangkan ini.
i. Sistem muskuloskeletal
- Gigi, tulang, dan persendian
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga kalsium dan fosfor. Dengan diit yang seimbang kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalsifikasi, sejak kalsium gigi telah terbentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang asam paad saat hamil membantu aktifitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
Di lain pihak, sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Postus tubuh wanita secara bertahap mengamali perubahan karena janin membesar dalam abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita. Penggunaan bantal untuk menyokong punggung mungkin dianjurkan untuk kasus ini.
- Otot
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama kehamilan. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya dfrainasi sisa metabolisme otot, atau postur yang tidak seimbang. Kram biasanya terjadi setelah berdiri sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh istirahat. Sedikit gerakan dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu. Aktivitas sehari-hari yang sedang dan lebih banyak waktu istirahat dengan kaki dinaikan merupakan cara yang pada umumnya berhasil untuk mengurangi ketidak nyamanan ini.
j. Sistem kardiovaskuler
Sebagaimana kehamilan berlanjut volume darah meningkat sampat mencapai 30% sampai 50% di atas tingkat pada keadaan tidak hamil. Estrogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi aldosteron menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada peningkatan volume darah dan edema jaringan. Namun demikian, tekanan darah relatif tidak mengalami perubahan. Peningkatan yang signifikan menandakan preeklamsia.
Beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengaliri pelvik dan ekstermitas bawah. Vena varikose mungkin terjadi pada tungkai, paha, vulva, dan rektum (hemoroid). Vena varikosen terjadi pada 16% sampai 33% wanita hamil.
Tekanan uterus pada vena kava yang terjadi ketika wanita hamil berbaring dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berarti, disebut supine hypotensive syndorme, menyebabkan pucat sementara, pening, dan klamines.
Sel-sel darah merah meningkat sampai 33% dan hemoglobin sampai 15%, tetapi karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi, terjadi psedoanemia-sehingga disebut anemia fisiologis kehamilan.
Tingkat plasma fibrogen meningkat sampai 40% atau lebih, dan waktu pembekuan tetap sama seperti tingkat pada masa sebelum kehamilan. Sebagai akibatnya, lebih mudah terjadi pembekuan darah. Karenanya, pasangan dengan statis venosa, menyebabkan secara khusus akan mengalami trombosis vena.
k. Sistem gastrointestinal
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Perbesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung, dan intestin.
Pada bulan – bulan awal kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi, karena lebih banyak feses terdapat dalam usus, lebih banyak air diserap akan semakin keras jadinya. Konstipasi disebabkan juga oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada akhir masa kehamilan.
Gigi belubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri uluhati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah rektum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rektum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat terenggang.
l. Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, serviks menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplai darah (tanda Goodell’s). Kanalis servikalis dipengaruhi oleh mukus yang kental disebut operkulum. Selama kehamilan operkulum menghambat ma suknya bakteri uterus, yang mengalir selama persalinan, yang disebut “bloody show,” yang menandakan bahwa kanalis terbukauntuk lewatnya bayi.
Serviks nulipara (wanita yang belum pernah mengalami kehamilan) terlihat bulat dan halus serta menonjol ke arah vagina. Proses kelahiran meregangkan serviks dan hampir selalu menyebabkan laserasi serviks. Setelahnya, bentuk serviks menjadi oval. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah. Sebelum masa kehamilan teraba ujung hidung; pada awal masa kehamilan teraba seperti ujung daun telinga; dan pada keadaan term teraba seperti bibir.
6. PERUBAHAN – PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Kehamilan adalah saat-saat kritis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang: ibu, bapak dan anggota keluarga. Efek–efek pada masa kehamilan akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis.
Theori krisis
Manusia berespons terhadap krisis dengan cara yang khas, sesuai dengan sifat dan kejasian yang menggganggu kehidupan mereka. Tentu saja, definisi tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketakseimbangan psikologis yang mungkin disebabkan oleh situasi atau oleh tahap perkembangan. Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan Preocupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan solusi, dan akhirnya terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga faktor: persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka. Intervensi krisis adalah bantuan yang ditawarkan oleh orang luar untuk mempermudah kembali pada keadaan seimbang dari gangguan yang telah dialami.
Resolusi krisis biasanya membutuhkan waktu 1-6 minggu dan ada waktu terjadi penyesuaaian diri terhadap saran-saran dari luar. Walaupun masa kehamilan selama 9 bulan, pada kehamilan yang barusaja dialami dapat membuat krisis bagi setiap orang yang mengalaminya.
Penyesuaian awal terhadap kehamilan
Ketika wanita pertama kali megetahui dirinya mungkin hamil, ia merasa syok dan menyangkal. Respon yang umum adalah: “suatu hari, tapi tidak sekarang.” Walaupun ketika kehamilan tersebut direncanakan, periode awal ketidaknyamanan adalah hal yag umum terjadi.
Reaksi pertama pria ketika ia mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang bapak adalah kekacauan antara kebanggaan tentang kemampuannya memberikan keturunan dan perhatiannya tentang kesiapan untuk menerima peran sebagai bapak dan memberikan nafkah pada keluarganya.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa buingung dan preocupation dengan masalah yang mengganggu. Selama periode ini, berbagai alternatif seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral dan ekonomi mereka. Akhirnya, dicapai keputusan, dan rencana tindakan dibuat. Kadang-kadang tindakan tersebut, pada kenyataannya hanya tinggal rencana, sampai kenyataan tentang kehamilan tidak dapat disangkal lagi dan diterima. Karena pengalaman adalah terus dipertimbangkan dan ditinjau ulang, terjadi proses belajar.
Persepsi terhadap peristiwa
Setiap wanita membayangkan kehamilan dalam pikiran-pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempenyaruhi bagaimana ia berespon terhadap kehamilan. Beberapa wanita bepikir kehamilan sebagai cara untuk melestarikan alam, suatu penghargaan, atau emansipasi dari kontrol parental. Mereka mungkin menyamakan kehamilan dengan penyakit, kejelekan, atau memalukan atau mereka mungkin memandang kehamilan sebagai suatu perioda kreativitas dan pemenuhan tugas.
Bayangan pria tentang kehamilan adalah bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari bapaknya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak-anaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria mengalami gejala-gejala seperti wanita, seperti ngidam, agak malas, atau sakit. Fenomena ini oleh beberapa ahli sejarah medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama.”
Kehamilan merupakan pengabadian garis keluarga. Oleh karenanya, nama dan jenis kelamin menjadi sesuatu yang amat penting. Untuk banyak orang, secara ideal harapan dari kehamilan, khususnya yang pertama adalah lahrnya anak laki-laki. Bagi orangtua yang demikian, lahirnya anak perempuan pada kehamilan pertama adalah suatu kegagalan untuk meneruskan nama keluarga. Sehingga setiap anggota keluarga mempunyai pandangan yang berlainan tentang kehamilan. Persepsi tersebut mempengaruhi resolusi krisis.
Dukungan situasional
Faktor kedua yang mempengaruhi bagaimana mengatasi krisis adalah dukungan situasional yang mereka harapkan. Dukungan ini merupakan orang-orang dan sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan keluarga atau penggantinya, seringkali memenuhi peran yang penting ini.
Mekanisme koping
Faktor ketiga yang mempengaruhi derajat keberhasilan dalam menyelesaikan krisis adalah keterampilan koping yang dimiliki seseorang. Keterampilan koping tersebut merupakan kekuatan dan keterampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres. Mereka mungkin melakukan aktivitas seperti “menceritakannya” pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis, menulis puisi dll. Mekanisme pertahanan diri adalah cara mempertahankan diri (seperti menyangkal), tetapi mungkin dapat membantu dalam mengurangi kecemasan untuk sementara waktu. Metode koping tersebut dapat digunakan oleh calon orangtua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan mencapai keseimbangan dalam kehidupan mereka yang terganggu
7. KENYAMANAN PADA IBU HAMIL
a. Pakaian hamil
Pakaian yang menyenangkan, yang longgar paling baik, celana, BH, dan ikat pinggang, celana panjang, kos kaki, celana dalam, korset dan pakaian ketat harus dihindari. Memakai celana yang berlebihan menekan perineum vagina sehingga menjadi panas, mengganggu sirkulasi dikaki yang dapat menyebabkan varices.
Korset maternity yang lebih baik yang dapat digunakan untuk menyangga sakit pinggang. BH ibu hamil apa yang paling baik yang dapat membantu menambah berat payudara. Lingkaran dada dan ukuran jaringan payudara (dibawah ketiak), serta mempunyai penutup puting susu yang lebih penting lagi yag dapat mencegah sakit punggung dan sakit leher.
Kaos kaki yang elastis dapat membantu ibu yang varices vena yang besar atau bengkak kaki. Sepatu yang dapat memberikan dukungan yang kuat dan meningkatkan sikap yang baik dan keseimbangan, seperti menggunakan sepatu yang hak rendah.
b. Mandi dan berenang
Mandi di bak mandi, diizinkan pada kehamilan tua sebab air tidak dapat masuk kedalam vagina kecuali di bawah tekanan, mandi dan shower hangat dapat menjadi terapeutik sebab dapat merilekskan ketegangan otot, membantu mencegah insomma dan membuat ibu hamil merasa segar.
c. Aktivitas fisik dan istirahat
Aktifitas fisik disesuaikan dengan umur kehamilan yang dapat memperbaiki sirkulasi, membantu relaksasi dan istrahat serta mencegah kebosanan, seperti melakukan senam hamil secara teratur. Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istrahat, berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan oksigenisasi, fetoplacenta, dengan tekanan pengeluaran dari vena cava asendens dan aorta desendens.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, M.I. Perawatan Maternitas dan Ginekolog. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran. Bandung.2000.
Doenges, M.E & Moorhouse M.F. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta. EGC. 2001.
Hamilton, P.M. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakata. EGC. 1995.
Kumpulan Materi Kuliah Keperawatan Maternitas. PSIK-FKUI. Surabaya. 2001.
Mansjoer. A. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculapius. EGC. 1999
Mochtar,R. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta. EGC. 1998